Makanan Halal vs Haram - Apa Bedanya?

By Halal Trip | 18, May, 2022
Makanan Halal vs Haram - Apa Bedanya?

Anda mungkin pernah mendengar istilah “Halal” dan “Haram” di beberapa titik dalam hidup Anda, tetapi tidak mengetahui apa artinya, apa yang boleh dimakan dan tidak dimakan oleh seorang Muslim dan mengapa. Berikut adalah apa yang dimaksud dengan istilah Halal dan Haram

 

Apa perbedaan antara Halal dan Haram? 

Halal dan Haram adalah kata yang berasal dari bahasa Arab dan keduanya adalah bagian yang esensial bagi seorang Muslim dalam memandang semua aspek kehidupan dan menjalankannya. Secara detail, halal dan haram berarti: 

Halal: Halal berasal dari kata Arab yang berarti diperbolehkan. Konteks Halal umumnya mengacu pada pada hal-hal yang diperbolehkan untuk dimakan, namun tidak terbatas terhadap hal tersebut karena halal juga mencakup segala sesuatu yang dilakukan dan dikonsumsi dalam kehidupan seorang Muslim. 

Haram: Haram adalah kata Arab yang berlawanan dengan Halal; artinya sesuatu yang dilarang atau haram bagi umat Islam untuk dikonsumsi, digunakan atau dilakukan.

 

Halal dan Haram dalam Qur'an

Berikut adalah beberapa ayat dalam Al-Qur'an yang mengacu pada halal dan haram, khususnya makanan:

Dalam firman Allah SWT:

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ كُلُوْا مِمَّا فِى الْاَرْضِ حَلٰلًا طَيِّبًا ۖوَّلَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِۗ اِنَّهٗ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ

Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagimu.

[Q.S. Al-Baqarah 2:168]

 

يَسْـَٔلُوْنَكَ مَاذَآ اُحِلَّ لَهُمْۗ قُلْ اُحِلَّ لَكُمُ الطَّيِّبٰتُۙ وَمَا عَلَّمْتُمْ مِّنَ الْجَوَارِحِ مُكَلِّبِيْنَ تُعَلِّمُوْنَهُنَّ مِمَّا عَلَّمَكُمُ اللّٰهُ فَكُلُوْا مِمَّآ اَمْسَكْنَ 

عَلَيْكُمْ وَاذْكُرُوا اسْمَ اللّٰهِ عَلَيْهِ ۖوَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ سَرِيْعُ الْحِسَابِ

Mereka bertanya kepadamu (Muhammad), “Apakah yang dihalalkan bagi mereka?” Katakanlah, ”Yang dihalalkan bagimu (adalah makanan) yang baik-baik dan (buruan yang ditangkap) oleh binatang pemburu yang telah kamu latih untuk berburu, yang kamu latih menurut apa yang telah diajarkan Allah kepadamu. Maka makanlah apa yang ditangkapnya untukmu, dan sebutlah nama Allah (waktu melepasnya). Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah sangat cepat perhitungan-Nya.”

[Q.S. Al-Ma’idah 5:4]

 

يٰٓاَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوْا مِنَ الطَّيِّبٰتِ وَاعْمَلُوْا صَالِحًاۗ اِنِّيْ بِمَا تَعْمَلُوْنَ عَلِيْمٌ ۗ

Allah berfirman, “Wahai para rasul! Makanlah dari (makanan) yang baik-baik, dan kerjakanlah kebajikan. Sungguh, Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

[Q.S. Al-Mu’minun 23:51]

 

Apa yang dimaksud dengan Daging Halal?

jenis-jenis daging halal

Image Credit: Shafaqna

Anda mungkin bertanya-tanya apa itu ayam, sapi, dan kambing yang “Halal”, sedangkan semuanya terlihat sama! Jadi, apa yang membuat ayam, atau sapi, atau kambing ini “Halal” dan lainnya tidak? Apa sebenarnya perbedaan antara daging Halal dan non-Halal?

Jawabannya tergantung pada cara hewan itu dibeli, cara menyembelihnya, dan diproses sampai dengan sampai ke tangan konsumen.

Daging halal adalah daging hewan yang telah disembelih dengan cara yang telah disesuaikan pada ketentuan pada Al-Qur'an dan Hadist yang disebut Zabh atau Zabhun. Metode ini digunakan dan diajarkan kepada umat Islam sebagai cara terbaik untuk menyembelih hewan sehingga hewan tersebut tidak merasakan rasa sakit atau sesedikit mungkin ketika disembelih.

Beberapa kriteria penting yang harus diikuti untuk menyembelih hewan sesuai ketentuan Islam adalah sebagai berikut:

  • Penyembelihan hewan harus dilakukan oleh seorang Muslim.
  • Hewan itu merupakan hewan hidup ketika disembelih.
  • Hewan yang akan disembelih tidak boleh berkelompok atau dibiarkan menyaksikan penyembelihan hewan lain.
  • Seperti kebanyakan hal yang dilakukan Muslim, itu harus dimulai dengan ucapan “Bismillah”, yang berarti “Dengan nama Allah”.
  • Hewan itu harus disembelih dengan potongan tepat di lehernya yang langsung memotong ketiga saluran kehidupan hewan tersebut, yaitu memotong arteri karotis, trakea, dan vena jugularisnya.
  • Penyembelihan harus dilakukan dengan menggunakan pisau tajam untuk memastikan kematian hewan terjadi secepat mungkin.
  • Hewan itu harus digantung terbalik agar semua darahnya mengalir.

Find Halal Food and Restaurants Near You

 

Jenis Makanan Halal

contoh makanan halal seperti telur dan buah

Image Credit: Rachel Park on Unsplash  

Konsensus umum terutama terhadap kehalalan sebuah makanan adalah bahwa segala sesuatu yang tidak dilarang adalah halal. Kita akan melihat jenis-jenis makanan Haram secara lebih rinci di bawah ini, tetapi untuk saat ini, berikut adalah daftar jenis makanan yang dianggap halal:

  • Daging yang disembelih secara Islami
  • Ikan dan makhluk laut lainnya (tidak perlu disembelih)
  • Buah-buahan dan sayur-sayuran
  • Produk susu (kecuali keju yang dibuat menggunakan rennet non-Halal, dll.)

 

Jenis Makanan Haram

contoh konsumsi makanan haram, cocktail mengandung alkohol

Image Credit: Helena Yankovska on Unsplash

Berikut daftar makanan yang diharamkan dalam Islam. Jika mengonsumsi dengan cara makan atau minum secara sengaja terhadap salah satu dari mereka, maka seorang muslim akan mendapatkan dosa besar, kecuali jika terdapat kasus atau kondisi ekstrim di mana tidak ada makanan atau minuman lain yang tersedia dan orang tersebut dalam bahaya kelaparan, atau untuk tujuan pengobatan (tanpa alternatif lain).

  • Daging yang tidak disembelih menurut tata cara yang ditentukan oleh Al-Qur'an dan Hadits.
  • Alkohol
  • Daging babi atau produk sampingan babi
  • Darah
  • Makanan yang mungkin mengandung kombinasi dari ketiga di atas (gelatin yang terbuat dari daging Haram, kue dengan alkohol, dll.).

Apabila kita menggali lebih jauh ke dalam kategori daging yang tidak halal, terdapat juga dagin yang tidak halal apabila mempertimbangkan jenis-jenis hewan yang tidak boleh dimakan dan cara kematiannya. Berikut ini adalah jenis-jenis hewan/daging yang diharamkan:

  • Hewan/burung karnivora (hewan yang memakan daging hewan lain atau meminum darahnya).
  • Hewan yang disembelih atau disembelih atas nama orang lain selain Allah.
  • Hewan/burung yang dipersembahkan untuk berhala.
  • Hewan/burung yang mati karena sebab alamiah.
  • Hewan/burung yang mati karena tercekik.
  • Hewan/burung yang mati karena dipukul.
  • Hewan/burung yang mati jatuh dari ketinggian.
  • Hewan/burung yang dibunuh dan ditanduk oleh binatang pemangsa.
  • Hewan yang hidup baik di darat maupun di air (amfibi) seperti katak dan salamander.

 

Mengapa Muslim (Wajib) Mengonsumsi Makanan Halal

Alasan mengapa kita Muslim hanya boleh memakan makanan terutama daging yang Halal adalah karena dua alasan: untuk memastikan bahwa yang kita masukkan ke dalam tubuh kita sehat dan bersih, dan untuk memastikan bahwa itu telah disembelih dengan cara yang paling manusiawi.

Seperti yang telah kita lihat di atas, metode penyembelihan Zabh atau menyembelih sesuai dengan metode Islam dapat memastikan bahwa kedua kriteria ini terpenuhi. Itu membuat penyembelihan cepat dan efisien, dan juga berfokus pada membesarkan hewan dengan cara yang tidak dianiaya dan manusiawi. Hewan yang dibiakkan untuk penyembelihan Islam harus diberi makan buah-buahan dan sayuran yang sehat, dan bersih. Hewan tersebut juga tidak boleh disiksa atau dilukai dengan cara apa pun serta diberi ruang yang cukup untuk berkeliaran, merumput, dan mendapatkan banyak udara segar.

Daftar daging Haram yang tercantum di atas mengikuti panduan ini. Hewan karnivora akan memiliki kemungkinan untuk mengandung daging atau darah non-Halal dalam sistem pencernaan mereka, dan hewan yang telah mati karena berbagai alasan yang dijelaskan dalam daftar yang tersebut mungkin telah tertular beberapa bentuk infeksi atau penyakit; oleh karena itu, mereka dilarang.

Sehingga ketika seorang Muslim hendak makan, mencari jaminan bahwa makanan yang akan dikonsumsi adalah halal menjadi sangat penting. Salah satu alasannya adalah untuk memastikan bahwa daging yang disajikan telah disembelih dengan metode Islam, dan yang lainnya adalah untuk memastikan bahwa hidangan tersebut tidak mengandung jenis makanan Haram lainnya (misalnya alkohol, minyak babi, dll.).

 

Cara Mengidentifikasi Makanan Halal

logo halal yang biasanya ditandai tulisan halal dalam bahasa arab

Image Credit: Omda4wady, CC BY-SA 4.0, via Wikimedia Commons

Makan sesuatu yang Haram dengan sadar adalah dosa besar, dan salah satu yang harus dihindari oleh setiap Muslim. Allah telah memberi kita kebebasan untuk memakan makanan yang halal dengan begitu banyak pilihan yang bisa kita nikmati, sehingga kita harus memastikan untuk menjauhi apa yang dianggap haram. Dosa jika Anda sebagai seorang Muslim untuk lalai dalam mengetahui apakah makanan itu halal atau tidak, sehingga yang terbaik adalah untuk juga menjauhi makanan yang Anda tidak yakin.

Berikut adalah beberapa cara untuk mengidentifikasi makanan halal

  • Makanan Halal dalam kemasan yang telah memiliki logo “Bersertifikat Halal” yang diberikan oleh dewan Muslim atau dewan pengawas Halal di negara Anda.
  • Beberapa makanan hanya memiliki tulisan atau logo “Halal” di atasnya; ini juga bagus walaupun tidak resmi, tetapi berhati-hatilah dalam mempertimbangkan apakah Anda dapat memercayai sumbernya.
  • Jika tidak ada simbol Halal, cari tanda vegetarian. Ini adalah yang terlihat seperti kotak hijau dengan titik hijau di tengahnya. Periksa bahan-bahannya untuk memastikan tidak mengandung alkohol (sebagian besar barang kemasan tidak mengandung alkohol).
  • Selalu periksa labelnya. Memeriksa bahan-bahan yang tercantum pada paket adalah cara terbaik untuk mengetahui apakah makanan tersebut halal atau tidak.
  • Dalam hal permen/manisan/snack, carilah "gelatin" yang tercantum dalam bahan-bahannya. Jika kemasan tidak memiliki simbol Halal atau vegetarian, kemungkinan besar itu bukan gelatin Halal.
  • Beberapa makanan yang mengandung simbol non-vegetarian, yang terlihat mirip dengan simbol vegetarian tetapi berwarna merah marun, juga bisa Halal. Logo vegetarian tersebut bisa jadi berbeda karena mengandung telur. Karena tidak ada telur berjenis Halal dan Haram, maka Anda tidak perlu khawatir. 
  • Periksa makanan yang mengandung pengemulsi. Cari E-Codes Halal dan Haram secara online, atau Anda bahkan dapat mengunduh aplikasi yang memindai bahan-bahannya dan memberi tahu Anda apakah itu Halal atau tidak. Tetapi banyak pengemulsi mungkin berasal dari sumber tumbuhan atau hewan (mungkin Halal atau non-Halal), jadi tidak semua produk akan menjadi Halal atau Haram. Namun demikian, berikut adalah beberapa E-Code Haram yang harus diwaspadai:
    • E120 Cochineal: pewarna merah yang berasal dari serangga betina.
    • E441 Gelatin: berasal dari tulang/kulit sapi/domba.
    • E542 Edible Bone Phosphate: diekstrak dari tulang hewan.
    • E904 Shellac: resin dari serangga lac.
  • Jika Anda makan di restoran yang mengklaim bersertifikat Halal, mintalah untuk melihat sertifikasi mereka.
  • Jika mereka tidak memilikinya, mereka akan memberi tahu Anda bahwa mereka mengambil daging dari pemasok Halal dan tidak menyajikan daging babi atau alkohol. Dalam hal ini, mintalah untuk melihat sertifikasi pemasok daging mereka.
  • Menahan diri dari makan, bahkan hidangan vegetarian, dari restoran yang menyajikan hidangan yang mengandung alkohol, daging non-Halal atau babi. Ini karena mereka mungkin menggunakan peralatan yang sama untuk memasak kedua hidangan, dan sangat mungkin terjadi kontaminasi silang meskipun piring telah dicuci.
  • Beberapa restoran menyajikan alkohol di sampingnya. Jika memang asal usul dan perlakuan atas hal tersebut sudah jelas, maka baik-baik saja untuk mengonsumsi makanan disana, namun jika ada opsi lain, akan lebih baik untuk memilih opsi lain tersebut.
  • Jika Anda ingin membeli daging halal, toko daging lokal milik Muslim adalah tempat yang ideal untuk mereka.
  • Restoran milik Muslim juga kredibel, tetapi jika itu adalah restoran berantai, periksa sertifikasi mereka sebelum makan di sana.

Share your Halal dining experience.

Leave a comment