Temukan Warisan Hidup Al-Andalus: 4 Hal yang Wajib Dilihat di Andalusia

By Halal Trip | 16, Oct, 2023
Temukan Warisan Hidup Al-Andalus: 4 Hal yang Wajib Dilihat di Andalusia

Era Al-Andalus, yang merupakan periode sejarah Islam di Spanyol dari abad ke-8 hingga ke-15, merupakan salah satu periode termaju dalam sejarah Semenanjung Iberia. Dinamisme budaya, ilmiah, ekonomi, dan sosial menjadikan Al-Andalus sebagai pusat utama pengetahuan di dunia Barat. Berbeda dengan periode yang gelap dalam sejarah Eropa yang dikenal sebagai Abad Pertengahan, Al-Andalus mengalami kejayaan dan kemegahan yang sesuai dengan Zaman Keemasan Islam.

Selama pemerintahan Muslim di Spanyol, seni, budaya, dan ilmu pengetahuan berkembang dengan sangat pesat, terutama dalam arsitektur. Melihat contoh-contoh indah seni Islam seperti Masjid Cordoba dan Alhambra umumnya merupakan salah satu tujuan utama saat mengunjungi Andalusia. Namun, salah satu kejutan terbaik yang menunggu Anda di wilayah yang indah ini, wilayah yang terletak di wilayah selatan Semenanjung Iberia, untuk menemukan warisan Al-Andalus yang masih hidup dengan pengaruh yang jauh lebih meluas daripada yang Anda bayangkan. Yang lebih menarik lagi untuk seorang wisatawan: Anda dapat menikmatinya dengan semua lima indera.

Berikut adalah 4 manifestasi luar biasa dari warisan hidup Al-Andalus yang bisa Anda nikmati hari ini selama kunjungan Anda ke Andalusia.

halaltrip is now on telegram! get inspired: for the latest trends on travel & food! join our telegram group.

 

Tata Kota dan Jalan-Jalan Mempesona AndalusiaJalan di pusat bersejarah Cordoba.

Kredit Foto: TURESPANA (Jalan di pusat bersejarah Cordoba)

Salah satu fitur yang paling menarik dan khas dari banyak pusat sejarah di kota-kota Andalusia adalah tata letak jalan mereka, yang mirip dengan percampuran pengaruh kota-kota Islam dan Mediterania lainnya: jalan-jalan putih yang sempit dan berkelok-kelok yang seakan diciptakan untuk jalan-jalan santai. Dengan tidak adanya lalu lintas kendaraan bermotor (pada saat masa mereka dirancang, bukan sekarang!), tata letak perkotaan ini memiliki banyak keunggulan: jalan-jalan ini memberikan naungan dari matahari yang terik, mengurangi angin kencang, membuat kota besar yang dapat diakses dan ramah pejalan kaki, serta memfasilitasi interaksi sosial. Bik berjalan melalui jalan-jalan di Albaicín di Granada atau di pusat-pusat sejarah CórdobaSeville, atau Marbella, ingatlah bahwa Anda sedang berjalan di jalan-jalan yang telah disusun pada periode Al-Andalus, identik dengan wujudnya di masa lalu.

Baca: 6 Destinasi Terbaik di Andalusia Untuk Muslim

 

Kuliner HistorisTerong dengan madu, salah satu hidangan paling tradisional Andalusia.

Kredit Foto: TURISMO Y DEPORTE DE ANDALUCÍA (Terong dengan madu, salah satu hidangan paling tradisional Andalusia)

Pengaruh Arab telah memperkenalkan tanaman-tanaman dan jenis pangan baru ke Semenanjung Iberia. Mereka tidak hanya membuat tanaman-tanaman ini mampu beradaptasi, tetapi berkembang hingga dapat terjadinya tingkat revolusi pertanian. Perkembangan ini dapat dicapai melalui studi oleh para sarjana dan ahli botani, serta penyempurnaan teknik irigasi dan penggunaan lahan yang lebih baik melalui rotasi tanaman. Tebu gula, beras Asia, pisang, terong, bayam, semangka, aprikot, dan pohon kurma, antara lain, tiba di semenanjung selama periode tersebut. Resep yang menggunakan terong, misalnya, sekarang menjadi salah satu yang paling populer di Andalusia.

Banyak rempah-rempah juga diperkenalkan (zafran, kayu manis, adas, cardamom, jahe, merica, wijen, dan lainnya) yang mengarah ke berbagai macam metode bumbu dan memasak daging, ikan, dan sayuran. Menciptakan berbagai rasa yang sebelumnya tidak dikenal di daerah ini, dengan banyak resep yang dipertahankan hingga saat ini. Juga dari periode ini muncul praktik menggabungkan daging dengan elemen seperti buah (plum, kurma, apel), almond, atau pistachio.

Yang patut dicatat adalah kelangsungan hidup dari kue-kue adalah dalam persiapan resep tersebut selai buah, adonan goreng manis, marsepan, atau "turrones" (nougat), yang hampir tidak berubah hingga hari ini.

Baca: 6 Tips untuk Menikmati Makanan Halal di Andalusia

 

Pohon Jeruk yang Menghiasi JalanSeorang turis mengambil foto pohon jeruk di sebuah alun-alun di Seville.

Kredit Foto: LET'S GO HALAL (Seorang turis mengambil foto pohon jeruk di sebuah alun-alun di Seville)

Merupakan salah satu pemandangan yang paling indah dan terpopuler di jalan-jalan beberapa kota Andalusia, terutama di Sevilla dan Cordoba: ribuan pohon jeruk hias yang menghiasi jalan-jalan dan mengeluarkan aroma harum ketika mereka mekar adalah salah satu pemandangan yang harus Anda kunjungi.

Ini adalah buah jeruk pertama yang diperkenalkan dan diadaptasi oleh Arab di Al-Andalus, berasal dari Timur (sepertinya berasal dari provinsi Sindh, barat laut India). Kemudian, pohon lemon, pohon jeruk nipis, dan apa yang sekarang kita sebut jeruk bali merah pun tiba di Spanyol. Pada abad ke-10, pohon-pohon jeruk menggantikan pohon palem, pohon zaitun dan pohon cemara di halaman Mosque of Córdoba, dan kemudian juga digunakan di halaman Great Mosque of Seville, yang kemudian berubah menjadi Cathedral of Seville. Tidak ada kebetulan yang disengaja bahwa kedua halaman tersebut disebut "Patio de los Naranjos" (Halaman Pohon Jeruk).

 

Kerajinan Tangan yang IndahSeorang pengrajin 'taracea' di Granada.

Kredit Foto: TURESPANA (Seorang pengrajin 'taracea' di Granada)

Banyak kerajinan representasif Andalusia yang jika ditelusuri berakar pada peninggalan Al-Andalus. Salah satunya adalah "taracea", yang berasal dari kata Hispano-Arab "tarsi" yang berarti anyaman. Ini adalah teknik dekoratif yang berasal dari Cordoba yang muncul selama periode Khalifah tetapi sangat populer di Granada Nasrid. Teknik dekoratif ini masih bertahan hingga saat ini di kota Granada: melibatkan menyisipkan potongan-potongan kecil kayu pilihan kedalam kayu, yang dikombinasikan dengan bahan lain seperti tulang, gading, mutiara, atau bahkan perak, membentuk desain geometris. Dengan teknik ini, objek kayu sehari-hari dapat diperkaya dan menjadi barang berharga. Ketika Anda mengunjungi Granada, Anda akan menemukan beberapa toko kerajinan yang mengkhususkan diri dalam "taracea." Yang paling terkenal adalah Laguna Taracea, yang terletak sangat dekat dengan Alhambra.

Teknik lain yang diwarisi dari periode Islam adalah filigree Cordoba. Ini adalah teknik perhiasan yang rapuh yang melibatkan anyaman benang logam halus, umumnya perak dan emas, ke dalam sebuah desain rumit. Teknik kuno ini juga datang ke Al-Andalus dari Timur dan menjadi terkenal di masa Kekhalifahan Cordoba. Hari ini, Anda bisa menemukannya dalam perhiasan dengan desain tradisional atau modern di toko-toko seperti Plata Cordobesa.

An artisan of the 'Umayyad guadameci' in Córdoba

Kredit Foto: CASA DEL GUADAMECÍ OMEYA (Seorang pengrajin 'Umayyah guadameci' di Córdoba)

Kerajinan mewah lain yang akan Anda temukan di Cordoba saat ini, berasal dari periode Khalifah, adalah hiasan dan polikromi dekoratif pada kulit berkualitas tinggi yang digunakan untuk menutupi objek-objek sehari-hari seperti peti, kotak perhiasan, dan lain-lain. Ini disebut "cordobán" ketika digunakan pada benda-benda sehari-hari atau "guadamecí," ketika hanya bersifat dekoratif.

Keramik juga merupakan salah satu seni yang paling berkembang, dengan teknik khusus seperti yang disebut 'tali kering', keramik berlapis, dan ubin. Keramik adalah seni yang sangat menonjol di Sevilla dan juga di Granada, di mana ada gaya unik yang disebut "Nasrid". Akan selalu ada toko suvenir dan kerajinan di Andalusia untuk Anda dapat membeli potongan-potongan keramik yang indah.

Seperti yang Anda lihat, Al-Andalus masih bisa dinikmati hari ini di Andalusia dengan semua lima indera.

 

Penulis Artikel: Noor González dalam Bahasa Inggris

Kredit Foto Cover: ISTOCK

Leave a comment